Saturday, May 8, 2010

Perempuan

Dia diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan ’sparing partner’ yang sepadan.

Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu. Tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu. Dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki: perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele. Sehingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya. Sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu… kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.

Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan. Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki. Tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi. Tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi.

Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya, kata-kata yang lembut, ungkapan-ungkapan sayang yang sepele. Namun baginya sangat berarti… membuatnya aman di dekatmu.

Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang. Seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun. Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang.

Jika lelaki berpikir tentang perasaan wanita, itu sepersekian dari hidupnya. Tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya. Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki. Apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana. Karena mereka, ia menjadi seperti sekarang ini.

Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga. Karena kau dan dia adalah satu. Dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya. Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu.

Sumber : M Yusuf with his Enerlife article-nya … i like it. Thanks Pak.

Sunday, February 14, 2010

Lelaki itu belajar menyudahi ketergesaan

Laki-laki itu melaksanakan sholat wajib bersebelahan dengan Rasul. Setelah ia menyelesaikan sholatnya, laki-laki itu diminta Rasul untuk sholat kembali. Lalu ia melaksanakannya. Setelah laki-laki itu menyelesaikan sholatnya, Rasul menyuruh ia sholat kembali sampai beberapa kali. dan lelaki itupun heran dan akhirnya bertanya ke Rasul. Kenapa dengan sholatku ya Rasul, kenapa engkau memintaku untuk mengulangi lagi, lagi dan lagi.
Tercatat dalam Hadist kisah lelaki ini, bahwa ia adalah lelaki yang paling terburuk dan tergesa-gesa dalam sholat. Namun kisah lelaki ini menjadi pelajaran yang bernilai tinggi bagi orang sesudahnya. Ketergesaan dalam beribadah. Sering kita melakukan ibadah(sholat) dengan tergesa-gesa. Sungguh tidak ada yg kita dapat selain hanya gerakan yg tergesa-gesa. Cerminan ketergesaan ini tergambar pada prilaku kita yg menyukai dan lebih memilih hal yg serba instant.Tak jarang pula kita meminta kepada Sang Maha Pemberi melalui ibadah yang tergesa-gesa. Padahal kesempatan meminta adalah peluang besar yang diberikan oleh Allah. Tapi kita tidak berkemampuan untuk memanfaatkannya. Semuanya dilakukan dalam keadaan tergesa-gesa. Dalam hal beribadah (sholat) diperlukan ruangan hati yang cukup. Dengan kata lain kita melakukan ibadah dengan tenang, sabar dan khusyuk, bukan dalam ketergesaan.Ketergesaan bagian dari sifat syaitan. Naudzubillah. Satu hal yg berbeda adalah menyegerakan dalam beribadah lebih di utamakan.

9:26 am
waktu duha
di Lumba-Lumba

Tuesday, February 9, 2010

Ketika Harus Berhenti

ketika harus berhenti bukan berarti semuanya berakhir
ketika harus berhenti adalah waktu untuk memulai aksi baru
ketika harus berhenti bukan berarti harapan pupus
ketika harus berhenti adalah waktu untuk mengobarkan semangat baru

Medio January 2010

Monday, January 18, 2010

Memandang Beban Hidup


Stres muncul disebabkan beban berat , tetapi berapa lamanya kita memikul
beban tersebut. Stephen Covey membuat simulasi pada saat dia memberikan mata kuliah manajemen stress sebagai berikut : dia mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari 200gr sampai 500gr. "Ini bukanlah masalah
berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya. " kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1menit, tidak ada masalah. Jika saya
memegangnya selama 1 jam,lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya
memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans
untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya,
maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan
mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." Lanjut Covey "Apa
yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak
sebelum mengakatnya lagi".
Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih
segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi apapun beban yang ada di pundak kita hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa.
Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi. Mudah-mudahan beban tersebut secara perlahan dapat diselesaikan dengan baik dan lebih jernih.