Wednesday, December 23, 2009

Untuk Kesuksesan, Jadilah Pemberani

(semoga tulisan pendek ini dapat membangunkan jiwa yang tidur. Amin...)

Untuk Kesuksesan, Jadilah Pemberani

Di antara sifat orang yang inovatif dan berhasil, adalah berani. Ia berani maju tanpa ragu. Ia berani masuk dalam gejolak kehidupan, tanpa takut. Engkau akan mendapati orang ini memiliki kemampuan yang tidak dimiliki orang selainnya. Misalkan, ia mampu memberikan ceramah di hadapan orang banyak, ia bisa melakukan negosiasi dengan tokoh besar, ia tidak terlalu memperdulikan kritikan, ia selalu cenderung bekerja menjalankan programnya dengan sangat baik. Ia merencanakan aksinya yang mencengangkan pikiran. Ia tidak ragu, tidak was-was, dan tidak maju-mundur.
Berbeda dengan orang yang pengecut. Ia akan berulang-ulang berpikir dan menimbang. Kemudian ia bermuka masam dan kecewa. Lalu ia merencanakan sesuatu, tapi ia tidak disiplin melakukan rencana itu, sehingga, ia akan mengulang kembali sikapnya dari pertama. Orang seperti ini adalah orang yang tekadnya telah mati, obsesinya menderita sakit, keinginannya lemah.
Kesuksesan itu suatu potensi yang harus diwujudkan, harus diiringi semangat yang kuat, tekad yang tak kenal lelah. Perputaran zaman dan berbagai tempat telah mencatat banyak peran, kebaikan dan manfaat. Orang seperti itu selalu berharap panjang umur, agar ia dapat terus menebar manfaat, dan mempersembahkan karyanya. Maka majulah wahai orang yang sukses dan jangan takut. Orang yang takut dan pengecut takkan pernah mengenal kemuliaan. Orang penakut takkan pernah sampai pada ketinggian.

08:26 Am
15/12 2009
Pagi sejuk di Lumba-Lumba 24

Friday, November 20, 2009

A letter to a new friend

Dear Dz

It was just a dream to have a new friend like you. I do really glad and thank to Allah for it. I’d love to thank you for the gift. You are very nice person. I am very happy very very very much……




HAPPY FRIENDSHIP DAY
SPECIAL PEOPLE

People are special
Each of us does something special every day
We talk and listen
We play and help
We do special things for other people too

Melv(2009)

Monday, November 16, 2009

Monalisa Smile (Resensi)..akhirnya...nontong juga




WANITA DAN SEKOLAH

Judul film : Mona Lisa Smile

Sutradara : Mike Newell

Skenario : Lawrence Konner dan Mark Rosenthal

Pemain : Julia Roberts, Julia Stiles, Kirsten Dunst, Juliet Stevenson,

Maggie Gyllenhaal, Ginnifer Goodwin, Dominic West

Pada tahun 60-an, kaum perempuan di Amerika ternyata juga mengalami masa dimana sekolah merupakan batu loncatan untuk menikah. Tak ada keinginan untuk melanjutkan kuliah, cincin tunangan menjadi harta tak ternilai dibanding pendidikan yang lebih tinggi. Itulah yang coba digambarkan oleh Mike Neweel (sutradara Donnie Brasco) lewat film Mona Lisa Smile.

Dibuka dengan adegan di Wellesley College tahun ajaran 1953-1954. Pada musim gugur Katherine Watson (Julia Roberts) memasuki tempat kerjanya. Sebagai dosen sejarah seni yang baru datang dari California, tak heran jika dia berharap banyak dari Wellesley College yang konon memiliki siswi-siswi yang baik.

Pada hari pertama mengajar, Katherine yang kukusan UCLA terkesima dengan pengetahuan siswi di kelasnya yang telah membaca semua buku teks. Mereka semua mengetahui lukisan yang diperlihatkannya. Pertemuan pertma ini membuat Katherine tertantang untuk mengubah silabus. Mengenalkan seni modern dan menantang siswinya menilai karya seni berdasarkan pikirannya sendiri.

Lambat laun gaya mengajarnya bisa diterima dan membuatnya menjadi dosen yang disukai. Menjelang pergantian tahun ajaran, kelasny jadi rebutan dan menjadi favorit. Padahal yang dilakukannya membuat beberapa orang tidak senang. Bahkan Katherine di cap subversif dalam editorial majalah sekolah.

Wellesley College yang masuk dalam kawasan New England ternyata masih mengikuti nilai-nilai konservatif. Bagi mereka pendidikan tinggi itu kecil nilainya di banding dengan sebuah cincin pertunangan. Menikah, punya anak, dan hidup bahagia, adalah impian banyak wanita di masa itu.

Menurut Katherine, sayang jika mereka tidak melanjutkan kuliah mengingat potensi yang mereka miliki. Hal itu yang menyebabkan dia membujuk Joan Brandwyn (Julia Stiles) mendaftar masuk fakultas hukum di Universitas Yale. Tanpa di duga, Joan diterima. Ternyata hal itu menimbulkan masalah, pasalnya dia menunggu lamaran pria yang dicintainya.

Sahabat Joan, Betty Warren (Kirsten Dunst) sudah lebih dulu menikah. Dialah yang menjabat sebagai editor di majalah sekolah dan sikapnya selalu sinis terhadap pemikiran Katherine. Lewat tulisannya di majalah sekolah, Betty telah menyingkirkan perawat sekolah, Amanda Armstrong (Juliet Stevenson) yang membagikan alat kontrasepsi secara gratis. Menurutnya, tindakan ini mengarah kepada kehidupan seks bebas di kalangan mereka.

Di Wellesley College, Katherine dikelilingi banyak siswa. Naum hanya 4 orang yang diceritakan secara lebih detail. Joan yang bingung diantara 2 pilihan, Connie Baker ( Ginnifer Goodwin) yang menginginkan pacar, Gissele Levy (Maggie Gyllenhal) yang punya kehidupan berbeda dengan teman lainnya dan dia juga tidur dengan beberapa pria termasuk guru bahasa Italia Bill Dunbar (Dominic West) yang tertarik pada Katherine.

Kisah ini terinsprirasi dari pengalaman Hillary Rodham Clinton (istri mantan presiden AS) selama sekolah di Wellesley College Selain Hillary, tercatat pula Madelaine Albraight, dan Madame Chiang Kaishek sebagai alumni sekolah. Ditambah lagi dengan penemuan tulisan di Majalah The Wellesley News terbitan tahun 1956 oleh Lawrence Konner dan Mark Rosenthal yang headline-nya tentang survey yang menunjukkan bagaimana wanita menikah berhasil menjadi siswi yang baik.

Film berdurasi 115 menit terasa lambat karena ada beberapa adegan yang rasanya tak perlu berlama-lama. Selain itu skenario Konner dan Rosenthal juga tak terlalu tajam mengangkat inti permasalahan, sehingga terkesan memandangnya secara hitam-putih. Menikah atau sekolah? Padahal keduanya bisa dijalani dengan baik. Dan ini memang sempat terlontar dari bibi Katherine.

Peran Katherine dalam film ini juga terlihat sedikit walau ini bukan film tentang Katherine. Namun setidaknya bisa membuat penonton akan lebih mampu untuk memahami karakternya yang ngotot memperjuangkan keyakinannya. Dalam film ini akting Kirsten Dunst terbilang sukses dalam memerankan tokoh Betty. Setiap kata-katanya membuat telinga orang memerah. (MH)

http://faizperjuangan.wordpress.com/2008/01/24/wanita-dan-sekolah-resensi-film-monalisa-smile/

Wednesday, October 28, 2009

Sedikit memaknai Sumpah Pemuda...



AYO BERKARYA!
Alhamdulillah.....satu lagi jenjang studi sudah ku selesaikan cukup baik. Disaat teman2 memilih untuk mengikuti tes guru bantu and cpns ( akhirnya sebagain besar dari mereka lulus tes...emang sich peluangnya gede banget saat itu....sukses yach buat kalian!) diriku memutuskan untuk melanjutkan study S2. Segala sesuatu yg sudah di putuskan maka sebagai tanggung jawab keputusan itu harus kita tunaikan.
Dengan Bismillah dan yakin ALLAH akan memberikan dan memudahkan segala urusan kepada umatnya yang memang meminta kepadanya dengan berpasrah diri...akhirnya gelar master itu ku raih juga. Terimakasih ALLAH.
Sekarang adalah waktunya untuk BERKARYA.......

Tuesday, October 27, 2009

The Best of Living



We cannot tell what may happen to us in the strange medley of life,
but we can decide what happens in us- how we take it,
what we do with it- and that is what really counts in the end.
How we take the raw stuff of life and make it a thing of worth and beauty-
that is the best of living.

Current Action----->Future Reaction

One Vision

A good Girl...

Missing one...

Friday, October 9, 2009

interactive learning (clik this title)

Learning English is fun....

This is it....


Communication Skills
LEARNER’S
POCKET
BOOK

Developing a Presentation

If you are learning English and want to have simplified description about giving presentation (focuses on planning and organizing a presentation) which are clear and concise, in a handy – sized book you can keep with you at all times, then this is the pocket book for you.

Goresan Hati di Perjalanan Hidup



Air Mata Cinta

Tangisan cinta itu unik. Air mata cinta itu aneh, lucu, dan kadang menggelikan. Panah rindu itu begitu menyakitkan, menyayat, dan tak jarang menghuraikan air mata (cinta). Perpisahan dari yang dicinta, tak ada tabibnya. Orang-orang pecinta adalah orang yang lekas menangis jika mengingat Yang Dicintainya. Orang-orang pecinta jika mendengarkan kalimat demi kalimat dari yang dicintainya, jiwa mereka terbang dengan sayap-sayap rindu.(Almaidah:83).



Nilai Diri

Nilai kita dimata orang lain adalah ketika adanya berita tentang diri dan prilaku baik kita. Maka, berhati-hatilah jangan sampai kita mewarnainya dengan noda dan mengotorinya. Akan sulit untuk memperbaikinya jika berita tentang diri kita adalah jelek dan sudah rusak. Prilaku yang menyimpang dan tidak terjaganya lisan dan gerak-gerik yang kita lakukan akan menggiring kita sampai terporosok ke titik terendah. Ciptakanlah kenangan diri yang bagus dan peristiwa yang mengesankan dalam diri orang lain. (Asy-Syu’araa:84).

Dengan memaafkan banyak hal yang bisa terobati.


Terkadang sulit rasanya untuk memaafkan kesalahan seseorang baik itu kesalahan kecil mahupun besar. Tak jarang pula kesalahan yg dilakukan terhadap diri kita memberikan dampak rasa sakit atau luka. Dan biasanya rasa yg berbekas tadi menyebabkan kita enggan untuk ikhlas memberikan kemaaafan, justru kita malah mendiamkan atau bahkan mencoba untuk membalas perbuatan itu dengan yang lebih luar biasa lagi.
Padahal sebenarnya akan lebih baik jika kita terima perbuatan mereka dengan fikiran positif mungkin saat itu seseorang tadi khilaf dan tidak sengaja. Terima dan berikanlah maaf dengan ikhlas. Yakinlah dengan memaafkan akan banyak hal yang bisa terobati.

Kamis malam beranjak larut
081009-10:47 pm
Lumba2-Tangkerang

Back To School



School is the source of happiness, laughter, and peace. School is where I can study and learn about anything, where I can yell as loudly as I can, and the place I can talk and share with friends. But school is fun, full of memories, rule and of course to share………………………….

Monday, October 5, 2009

Pemuda Impian (chapter 2)




MUSH’AB BIN UMAIR

Ringkasan sebelumnya........
Mush’ab bin Umair, seorang remaja Quraisy terkemuka, seorang yang paling ganteng, tampan, penuh dengan jiwa dan semangat kemudaan. Ia tertarik dengan ajaran agama yang dianut Rasulullah dan pengikutnya, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk memeluk agama islam. Keputusunnya ini ditentang keras oleh ibunya. ------------------------------
Berdirilah Mush’ab di hadapan ibu dan keluarganya serta para pembesar Mekah yang berkumpul di rumahnya. Dengan hati yang yakin dan pasti dibacakannya ayat-ayat Alqur’an yang disampaikan Rasulullah untuk mencuci hati nurani mereka, mengisinya dengan hikmah dan kemuliaan, kejujuran dan ketaqwaan.
Ketika sang ibu hendak membungkam mulut puteranya dengan tamparan keras, tiba-tiba tangan yang terulur bagai anak panah itu surut dan jatuh terkulai- demi melihat nur atau cahaya yang membuat wajah yang telah berseri cemerlang itu kian berwibawa dan patut di indahkan- menimbulkan suatu ketenangan yang mendorong dihentikannya tindakan.
Karena rasa keibuannya, ibunda Mush’ab terhindar memukul dan menyakiti puteranya, tetapi tidak dapat menahan diri dari tuntutan bela berhala-berhalanya dengan jalan lain dibawalah puteranya itu ke suatu tempat terpencil dirumahnya, lalu dikurung dan dipenjarakannya amat rapat.
Demikianlah beberapa lama Mush’ab tinggal dalam kurungan sampai saat beberapa orang Muslimin hijrah ke Habsyi. Mendengar berita hijrah ini Mush’ab pun mencari muslihat, dan berhasil mengelabui ibu dan penjaga-penjaganya, lalu pergi ke Habsyi melindungkan diri. Ia tinggal disana besama saudara-saudaranya kaum Muhajirin, lalu pulang ke Mekah. Kemudian ia pegi lagi hijrah kedua kalinya bersama para sahabat atas titah Rasulullah dan karena taat kepadanya.
Baik di Habsyi ataupun di Mekah, ujian dan penderitaan yang harus dilalui Mush’ab di tiap saat dan tempat kian meningkat. Ia telah selesai dan berhasil menempa corak kehidupannya menurut pola yang modelnya telah dicontohkan Muhammad saw. Ia merasa puas bahwa kehidupannya telah layak untuk dipersembahkan bagi pengorbanan terhadap Penciptanya Yang Maha Tinggi, Rabb-nya Yang Maha Akbar.....
Pada suatu hari ia tampil dihadapan beberapa orang Muslimin yang sedang duduk sekeliling Rasulullah saw. Demi memandang Mush’ab mereka sama menundukkan kepala dan memejamkan mata, sementara beberapa orang matanya basah karena duka. Mereka melihat Mush’ab memakai jubah usang yang betambal-tambal, padahal belum lagi hilang dari ingatan mereka- pakaiannya sebelum masuk islam- tak obahnya bagaikan kembang di taman, berwarna-warni dan menghamburkan bau yang wangi.Adapun Rasulullah, menatapnya dengan pandangan penuh arti, disertai cinta kasih dan syukur dalam hati, pada kedua bibirnya tersungging senyuman mulia, seraya bersabda:
”Dahulu saya lihat Mush’ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasulnya”.
Semenjak ibunya merasa putu asa untuk mengembalikan Mush’ab kepada agama yang lama, ia telah menghentikan segala pemberian yang biasa dilimpahkan kepadanya, bahkan ia tak sudi nasinya dimakan orang yang telah mengingkari berhala dan patut berolah kutukan daripadanya, walau anak kandungnya sendiri.
Akhir pertemuan Mush’ab dengan ibunya, ketika perempuan itu hendak mencoba mengurungnya lagi sewaktu ia pulang dari Habsyi. Ia pun besumpah dan menyatakan tekadnya untuk membunuh orang-orang suruhan ibunya bila rencana itu dilakukan. Karena sang ibu telah mengetahui kebulatan tekad puteranya yang telah mengambil satu keputusan, tak ada jalan lain baginya kecuali melepasnya dengan cucuran air mata, sementara Mush’ab mengucapkan selamat berpisah dengan menangis pula.
Saat perpisahan itu menggambarkan kepada kita kegigihan luar biasa dalam kekafiran pihak ibu, sebaliknya kebulatan tekad yang lebih besar dalam mempertahankan keimanan dari pihak anak. Ketika sang ibu mengusirnya dari rumah sambil bekata :
”Pegilah sesuka hatimu! aku bukan ibumu lagi”. Maka Mush’ab pun menghampiri ibunya sambil bekata : ” Wahai bunda! Telah anakanda sampaikan nasihat kepada bunda, dan anakanda menaruh kasihan kepada bunda. Karena itu saksikanlah bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”.
Dengan murka dan naik darah ibunya menyahut : ”Demi bintang! Sekali-kali aku takkan masuk kedalam Agamamu itu. Otakku bisa jadi rusak, dan buah pikiranku takkan diindahkan orang lagi”.

Demikian Mush’ab meninggalkan kemewahan dan kesenangan yang dialaminya selama itu, dan memilih hidup miskin dan sengsara. Pemuda ganteng dan perlente itu, kini telah menjadi seorang melarat dengan pakaiannya yang kasar dan usang, sehari makan dan beberapa hari menderita lapar.
Tapi jiwanya yang telah dihiasi dengan Aqidah suci dan cemerlang berkat sepuhan Nur Ilahi, telah merubah dirinya menjadi seorang manusia lain, yaitu manusia yang dihormati, penuh wibawa dan disegani.........
***

Pemuda Impian (chapter 1)



DUTA ISLAM YANG PERTAMA
(Mush’ab Bin Umair)

Mush’ab bin Umair, adalah duta Islam yang pertama. Beliau dipilih oleh Rasulullah saw untuk melakukan tugas maha penting, menjadi duta Rasul ke Madinah untuk mengajarkan seluk beluk Agama kepada orang-orang Anshar yang telah beriman dan berbai’at kepada Rasulullah saw di bukit Aqabah. Di samping itu, ia pun mengajak orang lain untuk menganut agama Allah, serta mempersiapkan kota Madinah untuk menyambut Hijratur Rasul sebagai peristiwa besar.

Mush’ab bin Umair salah seorang di antara para sahabat Nabi. Alangkah baiknya jika kita memulai kisah dengan peribadinya: Seorang remaja Quraisy terkemuka, seorang yang paling ganteng dan tampan, penuh dengan jiwa dan semangat kemudaan.
Para muarrikh dan ahli riwayat melukiskan semangat kemudaanya dengan kalimat: ”Seorang warga kota Mekah yang mempunyai nama paling harum”.
Ia lahir dan di besarkan dalam lingkungannya. Mungkin tak seorangpun di antara anak-anak muda Mekah yang beruntung dimanjakan oleh kedua orang tuanya demikian rupa sebagaimana yang dialami Mush’ab bin Umair.
Mungkinkah kiranya anak muda yang serba kecukupan, biasa hidup mewah dan manja, menjadi buah bibir gadis-gadis Mekah dan menjadi bintang di tempat-tempat pertemuan, akan meningkat sedemikian rupa hingga menjadi buah ceritera tentang keimanan, menjadi tamsil dalam semangat kepahlawanan?
Sungguh, suatu riwayat penuh pesona, riwayat Mush’ab bin Umair atau ”Mush’ab yang baik”, sebagaimana biasa digelarkan oleh kaum Muslimin. Ia salah satu di antara pribadi-pribadi muslimin yang ditempa oleh islam dan dididik oleh Muhamma saw.
Tetapi corak pribadi manakah......?
Sungguh, kisah hidupnya menjadi kebanggaan bagi kemanusiaan umumnya.
Suatu hari anak muda ini mendengar berita yang telah tersebar luas dikalangan warga Mekah mengenai Muhammad al-amin...Muhammad saw, yang mengatakan bahwa dirinya telah diutus Allah sebagai pembawa berita suka maupun duka, sebagai da’i yang mengajak umat beribadat kepada Allah Yang Maha Esa.
Sementara perhatian warga Mekah terpusat pada berita itu, dan tiada yang menjadi buah pemmbicaraan mereka kecuali tentang Rasulullah saw,. Serta agama yang dibawanya,maka anak muda yang manja ini paling banyak mendengar berita itu. Karena walaupun usianya masih belia, tetapi ia menjadi bunga majlis tempat-tempat pertemuan yang selalu diharapkan kehadirannya oleh para anggota dan teman-temannya. Gayanya yang tampan dan otaknya yang cerdas merupakan keistimewaan Ibnu Umair, menjadi daya pemikat dan pembuka jalan pemecahan masalah
Di antara berita yang didengarnya ialah bahwa Rasulullah bersam pengikutnya biasa mengadakan pertemuan di suatu tempat yang terhindar jauh dari gangguan gerombolan Quraisy dan ancaman-ancamannya, yaitu di bukit Shafa di rumah Arqam bin Abil Arqam.
Keraguannya tiada berjalan lama, hanya sebentar waktu ia menunggu, maka pada suatu senja didorong oleh kerinduannya pergilah ia kerumah Arqam menyertai rombongan itu. Di tempat itu Rasulullahsaw.sering berkumpul dengan para sahabatnya, tempat mengajarkan ayat-ayat Al-Quran dan membawa mereka shalat beribadat kepada Allah yang maha Akhbar.
Baru saja Mush’ab mengambil tempat duduknya, ayat-ayat AlQuran mulai mengalir dari kalbu Rasulullah bergema melalui kedua bibirnya dan sampai ketelinga, meresap di hati para pendengar. Di senja itu Mush’ab pun terpesona Oleh untaian kalimat Rasulullah yang tepat menemui sasaran pada kalbunya.
Hampir saja anak muda itu terangkat dari tempat duduknya karena rasa haru, dan serasa terbang ia karena gembira. Tetapi, Rasulullah mengulurkan tangannya yang penuh berkat dan kasih sayang dan mengurut dada pemuda yang sedang panas bergejolak, hingga tiba-tiba menjadi sebuah lubuk hati yang tenang dan damai, tak obah bagai lautan yang teduh dalam.Pemuda yang telah Islam dan Iman itu nampak telah memiliki ilmu dan hikmah yang luas—berlipat ganda dari ukuran usianya—dan mempunyai kepekatan hati yang mampu merubah jalan sejarah...!
Khunas binti Malik yakni ibunda Mush’ab, seorang yang berkepribadian kuat dan pendiriannya tak dapat ditawar atau diganggu gugat. Ia wanita yang disegani bahkan ditakuti.
Ketika Mush’ab menganut Islam, tiada satu kekuatan pun yang ditakuti dan dihawatirkannya selain ibunya sendiri, bahkan walau seluruh penduduk Mekah beserta berhala-berhala para pembesar dan padang pasirnya berubah menjadi suatu kekuatan yang menakutkan yang hendak menyerang dan menghancurkannya, tentulah Mush’ab akan menganggapnya enteng. Tapi tantangan dari ibunya bagi Mush’ab tidak dapat dianggap kecil. Ia pun segera berpikir keras dan mengambil keputusan untuk menyembunyikan keislamannya sampai terjadi sesuatu yang dikehendaki Allah. Demikianlah ia senantiasa bolak-balik kerumah Arqam menghadiri majlis Rasulullah, sedang hatinya merasa bahagia dengan keimanan dan sedia menebusnya dengan amarah murka ibunya yang belum mengetahui berita keislamannya.
Tetapi di kota Mekah tiada rahasia yang tersembunyi, apalagi dalam suasana seperti itu. Mata kaum Quraisy berkeliaran dimana-mana mengikuti setiap langkah dan menyelusuri setiap jejak.
Kebetulan seorang yang bernama Utsman bin Thalhah melihat Mush’ab memasuki rumah Arqam secara sembunyi. Kemudian pada hari yang lain dilihat pula ia shalat seperti Muhammad saw. Secepat kilat ia mendapatkan ibu Mush’ab dan melaporkan berita yang dijamin kebenarannya.


Tobe continued............

(Untukmu Teman – Brothers)

BIARLAH KU KEMBALIKAN CINTA INI PADA-NYA


Di sini kita pernah bertemu, mencari warna seindah pelangi.
Ketika kau mengulurkan tanganmu, membawaku kedaerah yang baru
Hidupku kini ceria……….

Kini dengarkanlah, dendangan lagu tanda ingatanku,
kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu
Kenangan bersamamu, tak akan kulupa walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa………

Mengapa kita di temukan dan akhirnya kita dipisahkan
Mungkinkah menguji kesetiaan, kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan……….

Kini dengarkanalah, dendangan lagu tanda ingatanku,
kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu

Mungkinkah kita terlupa, Tuhan ada janjinya
Bertemu berpisah kita adalah rahmat dan kasihNya
Andai ini ujian, terangilah, kamar kesabaran
Pergilah gelita…..hadirlah cahaya…..

Kini dengarkanlah, dendangan lagu tanda ingatanku (selamanya),
kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu
Tuk selamanya………….


Untukmu teman:
Pertemuan kita disuatu hari, menitikan ukhuwah yang sejati, bersyukur kehadirat Ilahi diatas jalinan yang suci…..

Teman………
Betapa pilunya hati ini, menghadapi perpisahan (sementara) ini, pahit manis perjuangan telah kita rasa bersama, semoga ALLAH meridhoi persahabatan dan perpisahan (sementara) ini………
Teruskan perjuangan……………

Selamat…….bagi yang…….



Selamat…….bagi yang…….

Selamat berjuang bagi yang akan menempuh Final exam
Selamat berusaha bagi yang sedang menyelesaikan thesis
Selamat bertetirah bagi yang sedang mencari inspirasi.
Selamat bersiap-siap bagi yang akan viva
Selamat bahagia bagi yang sudah lulus dan akan convocation.
Selamat bergembira bagi yang akan pulang ke tanah air
Selamat berjuang bagi yang tengah mencari kerja.
Selamat berkarya bagi yang telah mantap berkarier
Selamat menjalani “proses” bagi yang sedang di “proses”
Selamat menanti bagi yang menunggu sebuah jawaban
Selamat memutuskan bagi yang akan memberikan sebuah keputusan
Selamat memilih bagi yang berada dalam pilihan
Selamat jatuh cinta bagi yang mendapat pasangan jiwa dan menemukan tempat berlabuh.
Selamat berdakwah bagi mereka yang tegar dijalan panjang ini.
Semoga kuat iman bagi yang masih bertahan.
Semuanya………

Pada akhirnya setiap perjalanan ada waktu untuk berhenti.Ada waktu untuk ujian. Ada waktu untuk menghela napas dan, tentu saja waktu berpisah. Ada waktu untuk melanjutkan perjalanan. Tak perlu upacara. Tak perlu dibesar-besarkan. Mungkin hanya sunyi. Dan benar pula Chairil Anwar bilang “pada akhirnya nasib adalah milik kesunyian masing-masing”.

Kini saatnya kita akan menemukan kenyataan yang lain. Waktu yang lain.
Segala sesuatu berubah. Ruang dan waktu memuai. Musim tak akan pernah seperti dulu. Arus sungai tak mungkin berbalik ke hulu. Show must go on. Bumi akan terus mengelilingi matahari. Berhenti atau tidaknya kita. Kita akan terus berjalan. Walau hamparan gurun dan badai menghadang. Mungkin hanya sendirian. Mungkin hanya ditemani oleh pengalaman bersama-sama. Barangkali akan melankolik kalau kita masih tetap mengenang setiap detak perjalanan. Dari dulu hingga kini….Dengan citarasa yang sangat sentimental.

Dan musim itupun telah datang, Musim Final exam (menyelesaikan thesis ataupun project, dan persiapan viva), Musim kesibukan, musim liburan, musim semi, musim panas dan musim musim yang lain.
Ya.... Itulah dia.

Tapi sebenarnya semua itu adalah bagian dari proses, proses yang seharusnya telah kita lakukan sebelumnya.

Allah telah mengingatkan ini dengan Firmannya:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada ALLAH dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada ALLAH, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (AL Hasyr: 18)

Persiapan.. Itulah kata kunci yang menghubungkan ayat ini denga kondisi kita sekarang.
Perbekalan...kata kunci kedua yang juga akan menghubungkan kita dengan pesan dari Allah swt ini.

Sehingga Persiapan dan perbekalan menjadi salah satu barometer kesuksesan kita dalam kehidupan ini.

Tetapi....
Apa pun kondisi kita saat ini, dalam final exam kah, dalam bahagiakah, dalam berumah tanggakah dan sebagainya sebenarnya adalah terminal atau tempat pemberhentian antara atau sementara dari sebuah proses perjalanan yang panjang ini. Akan ada terminal akhir, dan tempat ujian sebenarnya tampat dimana persiapan kita selama ini akan dilihat.Tempat dimana kita akan benar-benar berhenti.

Ada sebuah Nasyid yang cocok untuk ini...

"Berbekalah untuk hari yang sudah pasti
sungguh kematian adalah muara manusia
relakah dirimu menyertai segolangan orang
mereka membawa bekal sedangkan tanganmu hampa

Rasullullah bersabda
perbanyaklah mengingat
akan pemusnah segala kenikmatan dunia
itulah kematian yang kan pasti datang
kita tak tahu kapan waktunya kan menjelang

hai menangislah wahai sahabat
karena takutkan ALLAH
niscaya engkau kan berada dalam naungan Nya
dihari kiamat disaat tiada naungan untuk
manusia selain naunganNya

dalam ampunanNya dalam ampunan Nya
dosa pun berguguran bak daun dari pepohonan"

Saudaraku........
Hidup bukanlah pacuan melainkan suatu perjalanan
dimana setiap tahap
sepanjang jalannya harus dinikmati.
Dan akhirnya :MASA LALU adalah SEJARAH,
MASA DEPAN merupakan Misteri dan SAAT INI adalah KARUNIA.






Wassalam..

Tulisan ini terinspirasi dan di adopsi dari sebuah file “abang ku” yang ku copy paste satu tahun lalu….
“ Selamat jatuh cinta “abangku” yang mendapat pasangan jiwa
dan menemukan tempat berlabuh.”

Tuesday, September 22, 2009

dont have any words to say...(mellow part 3)


Aku gak tahu mo bilang apa... mungkin hanya rasa pahit yang ingin kutunjukkan. semalam lukanya sakit sekali. Goresan durinya tak seberapa. Tapi patahan rantingnya menusuk lumayan dalam. Entah besok apalagi. Pohon itu seperti sengaja mencederai.

tapi tadi pohon itu menyapaku dengan hangat, dengan sapaan yang kusuka, terdengar akrab dan mesra walaupun esensinya terpaksa(mungkin githu...tapi bs juga spontaneous)

aku g punya kata-kata untuk menunjukkan rasa ini...

never go back...(mellow part 2)


aku kangeeeeeeennnnnnnn
ama masa2 bahagia itu...
kenapa cepat skali berlalu

mungkin benar apa yg dibilang orang2 selama ini
apa yg kita dapat dengan mudah dan instant gak bakalan bertahan lama

aduhhhh kenapa kejadian ama aku?

upppppppssssssss! STOP FOR BEING CRUEL life must go on..please never go back
get step forward...and reach what you wanna reach...

and the crucial thing is always be you...always be happy one...

Abstrak ........(mellow part 1)


abstrak
gak jelas
kabur
bingung
marah
sedih
senang
benci
kesal
rindu

ada apa sich dg aku?

semua terasa tidak menyenangkan...

tak terasa bulir-bulir air mata jatuh menggelinding dengan cepat di pipi...

mengapa kini tiada sehangat seindah dulu...?

Sunday, September 6, 2009

BUBAR versi Mv.....(Temu Kangen Angkatan 94 SDN 011 Internasional Bukit Raya

Bismillah…


6 August 2009
1 hour after Subuh…06.05 early morning.

I, my mom and mami (my aunt) went to traditional market “Dupa Kencana”. Today I and some old friends would have meet & greet/ breakfast or we called it BuBar (buka bareng) in my lovely home…that’s why I was too exaggerated to prepare it. We are so long not meet and contact each other. I promised to Rani & K’Rina to serve them cold and hot drink and sweet (kolak), in turn both of them are going to make dessert.

03.00 pm

I started to go to the kitchen and did what I want to did…First I cook jelly for artificial cucumber green fresh drink. Then mixed another jelly with water and cooked it with fairy fire. Then I continue directly made beef omelet and mix kolak with four variants, ubi jala, pisang, tapai, and delima. Ehmm it’s so complete one…I my self could not imagine how the taste at that time…just feeling at all.

15 minutes before Ashar… I moved to prepare cucumber green fresh cold drink. While the jelly became stiff, I peeled of the cucumber and cut it into the smallest slices, and followed by jelly. The procedures were also playing with the feeling. Actually I used to make this fresh cold water even I confidently then shout out “I’m expert in this field”. During in Malaysia I always got offer and order to serve it for any occasion…

1 hour after Ashar… It’s time to prepare Salad (Indonesian version: pecal). For the sauce I have already to have (finished it one day before). My work just showered the veggies with the boiling water and a plastic of tofu is ready to fry. While I was in finishing in the wet kitchen, I cooked pulut for kolak, first guess came and surprised me with his attribute. Yes right! He’s coming, Mashyuri. In short, I’m leaving him in the living room then I continue my work in the kitchen. Again…familiar voice shouts of greet…and lead me to stop for a while from boiling water and finishing salad. Surprised! They are Azmi and Elma with two bags of Tupperware. Gee, one for Pudding and one for Porridge…we meet and greet for a second. Then we went to the wet kitchen for giving me help in finishing all. Great! Everything was running well as what I planed…Thank You Allah. (Mv).


Menjelang Buka…

Ketika magrib menjelang..dan langit memancarkan semburat merah sebagai penanda bergantinya siang menjadi malam…beberapa teman yang confirm akan dating…akhirnya dating juga. Sesuai target awal akan hadir 150 org + suami and istri..namun yang menampakkan wajah hanya 80 org(versi wartawan…), ngakunya single pada saat itu…single tempatan kali…!!!. Di luar itu semua…we are very happy and enthusiastic with this moment…

Begitu banyak pesona, crita kilas balik dan aksi mencoba untuk saling mengingat diri…awalnya hanya saling menyapa, bersalaman dan melempar senyum (red:pesona, heheh mode;hiperbola@_@) dengan berusaha bersikap ramah dan akrab…padhal…hati/fikiran siapa yang bias nebak…masing-masing saling mencoba re-call ingatan…) Beuh… .sementara yang lain membantu tuk ngingatin….tetep aja blom kebayang…payah nich otakku…aw…aw…aw…aw…yg tengsinnya…mereka pada mengenal and ingat banget ama sosok yg bernama Melvina…heheh …secara Melvina bintangnya skolahan…wueksssssss! Udah item, cipit ^_^ , tomboy, ups…tapi juara kelas ding! Astagfirullah…sombong banget yak! Yang pasti dirkyu pribadi yg menyenangkan dan baik hatinya untuk dijadikan teman…phuhhhh apa lagi nech? (cut/ sunting ide). Next…..

“Siapa sich adek? Beneran dech aku g inget ama kamu. Kelas A apa B yach…?” Oh yach kenalkan saya Adek Afriko…saya dulu kelas B.”…ini nih salah satu contoh gaya kita2 sore barusan pas meet and greet session pertama dari 5 session acara yg udh kita rancang and sepakatin bersama…

“Jhon? Jhon yg mana nich? Mi g ingat teman kita ad yg namanya jhon..”. Iya woi…siapa nich Jhon yg kalian bicarain…seingat Rani teman kita g ada yg namanya Jhon, tapi Afrizon”…oh…k-lo afrizon sich kenal bgt…khan teman pulang skolah tuh…kita bareng2 ama Donal, Dewi, Liza, Delima, Vera, Sri ..eh ama sapa lagi yach rombongannya….”

“Yang rumahnya dekat depan nich sapa yach namanya?” oh Si Donald…koq g dating? Dah dikasih tahu blom…?

“Noverawati ada klean kasih tahu?” g ad cp-nya. Sorry lah yach woi…trus yg rumahnya dekat masjid yang kecil2 dulu itu? Si ini..siapa tuh…oh yach Novita…eh gimana kabarnya sekarang dan nikah dia?” k-lo g salah aku dia di luar kota kerjanya…udh nikah apa blom yach? Dah g update lg neh…

“Si Rahmat Illahi gimana kabarnya, g sampai undangan? Trus Andi Hidayah, Hadi Ihsan, Diego…trus Ira juga?” oh yach , si Arie mana Ran? Trus k’Rina and k’Rika koq g dating? Siapa sech yg punya gawe sore ini? (cut/ sunting ide).


Session menjelang buka adalah moment mengabsen nama temang masing2 kelas and ngobrol tema2 ringan sambil on-line and sibuk facebooking tuk saling invite and add as a friend…seru…gilerrr! Including me…cannot wait to write in my lovely blog even just the draf…

Berdasarkan kesepakatan tuk menu makan berat kita beli lauk tambahan di luar…yang dahsyatnya kordinator acara utama kita2 royal banget…walhasil meja hidangan full banget…sampe bingung mo icip-icip yg mana…blom lagi ditambah ama desert yg mv buat sendiri dan teman2 lain yg bawa dari rumah masing-masing…Subhanallah…Allahu AKBAR…Masya Allah…begitu banyak rezki makanan yg Allah berikan sore ini pada kami semua..Amin Ya Rabb.


Saat Berbuka….

Beneran dech…jadi bingung nih mo icip yang mana satu…semua terlihat sedap dan menggoda…Tepat disaat beduk tanda buka puasa, tanpa ada yg mengkomandoi semua tertuju dan jatuh hati pada minuman segar dingin…glek…glek…glek…Alhamdulillah Seger…Trimaksih Ya Allah karena Engkau Kami Berpuasa dan Karena Engkau pula kami menahan haus dan lapar. Trimakasih Ya Allah atas rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami untuk berbuka….Tea hangat sedikit kecewa karena hanya sebagian kecil yang berminat pada dirinya…

Alhmdulillah…teman2 suka dengan minuman segar ku …Pas banget manisnya! mantep Mel! Btw dari jam berapa ngerjain timunnya? it’s sound nice…^_^… Alhmdulillah
“Sejak kapan pandai masak Mel. ” (sounds: cemeeh). Emang tipe kayak melvina sempat and mau ke dapur?” (cemeeh lagi) pake pulut pulak koldingnya, jodoh banget nich…” boleh lah nich… (I like this sound!) . Pecelnya…mantap nich…sedap…! Betul…betul…betul versi Upin&ipin. “ omelet nya juga pas asinnya…”(I do Love this sound, it has sense high motivation…beuh…..). “Whuahaa…ha…ha…blom tahu yach k-lo melv jago…heheh….(padahal..kursus kilat liat acara masak di tipi and langsung praktek sore itu juga…^_*). Emang sech kebiasaan dirikyu k-lo soal masak g pernah ikut aturan. Yang penting High Confident ama Kreasi and bumbu acak kadut yg diramu sendiri…Plus resep istimewa…The Secret Recipe of Melvina…apa lgi nech?...Masak dengan bumbu tambahan Ikhlas, Sabar, penuh cinta, tersenyum sambil meyakinkan diri bahwa masakan ini akan memiliki rasa yang LUARRR BIASA dan membuat orang2 yang mencicipinya senang dan tersenyum puas dengan penuh rasa cinta pula…..(mode:mellow...). (cut/sunting ide).

Bubur kacang ijo azmi juga menggoda, si ibuk sempat2nya masak bubur, pasti dech ninggalin bentar si baby…tq yach buk…bubur kacang ijonya juga good taste and full of love dari seorang ibu muda yang sangat mengerti makna persaudaraan…(katanyanya sech bubur kacang ijo itu symbolizing of the purity of a relationship and has effect to give us positive energy)…mantep dah pokoknya….nih bubur juga punya peminat and masuk dalam chart makanan favorit…ampe dua kali sesi tuh di sendokin ama adek…

Next…lisoles buatan Rani..juga punya rasa yg dahsyat…it’s soft and yummi banget…the unforgotten taste alias asli citra rasa bumbu Indonesia Tercinta…Merdeka!!!Sore harinya sempat sms-an g pede ama lisoles buatan sendiri. Klo Rani sech kita sepakat aja, apa sich yg g bisa ama ibuk satu ini. Multi talent lah bahasa gaulnya.


Nggak ketinggalan Pudding pisang dari Elma as closing breakfast moment…so sweet in taste, so smooth in texture and good in packaging…every body catch, taste and enjoy it very much. It also completed the menu of BUBAR alumni 94 SDN 011 Internasional Bukit Raya…Sungguh BUBAR yang SUPPERR SEKALI…..Thank You Allah for this moment we share together and getting closer each other and hope this will be everlasting….

….masih lanjut yach ke chapter 2……..
Finish writing menjelang fajar subuh…
Lumba-lumba 24..

Friday, August 28, 2009

Serial: Benih Cinta dan Kasih Sayang


Serial: Benih Cinta dan Kasih Sayang

Preface: Islam Agama Kasih Sayang
Part 1: Tumbuh Kembangkan Benih Cinta dan kasih Sayang
Part 2: Berikanlah Semua yang menjadi hak saudara kita
Part 3: Hadiah Menjadikan Semakin dekat dan Saling Mencintai
Part 4: Kemana Obat hendak di cari bila lidah meluikai hati?
Part 5: Sayangilah ia dengan kelemah-lembutan
Part 6: Bagaimana mungkin Saling Menyayangi tanpa Saling
Mencintai?
Part 7:Jadilah kita Seperti Lebah, bukan Pemain Layang-layang

Serial: Benih Cinta dan Kasih Sayang

Preface: Islam Agama Kasih Sayang
Oleh: Marina Lidya, M.Pd

“Islam Agama Kasih Sayang” artikel oleh Marina Lidya (2001) menjelaskan kepada kita bahwa tidak dapat disangkal lagi, bahwa masyarakat yang dicita-citakan oleh ajaran islam, adalah masyarakat yang hidup berdasarkan ikatan batin yang kuat, disertai rasa kasih sayang, saling memberi dan menolong antara satu dengan lainnya. Rasulullah Saw bersabda:
“ Perumpamaan orang-orang beriman yang saling cinta, tolong-menolong, dan kasih sayang diantara mereka adalah bagaikan satu tubuh. Bila salah satu bagian dari tubuh itu merasa sakit maka seluruh tubuh akan merasakannya pula….”

Rasa kasih sayang dan mencintai pada diri seorang manusia akan mempengaruhi secara significant level keimanannya seperti yang tercermin dalam sabda Rasulullah berikut ini:
“Tidak beriman salah seorang dari kalian, hingga ia mencinatai saudaranya seperti mencintai dirinya sendirinya”.

Dalam artikel ini penulis mencoba menekankan pada dua hasil yang paling menonjol dari telah hadirnya rasa kasih sayang dan mencintai pada diri seorang muslim, yaitu tumbuhnya rasa empati dan bahagia melayani. Empati adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan beradapatasi dengan kondisi batiniah orang lain. Empati social telah dipatrikan pada jiwa agung Rasulullah Saw, sebagaimana firman Allah Swt:
“Sesungguhnya telah dating kepada kamu seorang Rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat meinginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”. (QS.At Taubah: 128)

Bahagia melayani merupakan bagian dari citra diri seorang muslim, mereka sadar bahwa kehadiran dirinya tidaklah terlepas dari tanggung jawab terhadap lingkungannya. Sebagai bentuk tanggung jawabnya itu adalah, mereka menunjukkan sikap untuk senantiasa terbuka hatinya terhadap keberadaan orang lain dan merasa terpanggil atau ada semacam ketukan yang sangat keras dari lubuk hatinya untuk melayani. Maksudnya dia merasa menjadi manusia bila mampu memberi dan bermanfaat bagi orang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah: “sebaik-baik manusia ialah yang paling berguna bagi orang lain”.

Pendidikan tentang kasih sayang yang diajarkan Rasulullah bukan hanya konsep belaka, namun telah terbukti dan teruji dalam tataran praktek. Kisah Umar bin Khatab dan Abu Bakar membawa kita pada bukti nyata hasil dari pendidikan baginda Rasul. Kisah ini adalah sebagian dari kisah teladan yang bertemakan empati dan bahagia melayani.

Dikisahkan Umar mengangkut sendiri karung gandum untuk diberikan kepada seorang ibu yang anaknya kelaparan(diriwayatkan bahwa ibu tersebut memasak batu untuk menghibur anaknya). Begitu pula dengan Abu Bakar yang membantu memerah susu kambing, walaupun ia sudah menduduki jabatan sebagai khalifah.

Betapa islam sangat mengutamakan kasih sayang. Mudah-mudahan Allah Swt menumbuh suburkan rasa kasih sayang sesama kita, tentu saja kasih sayang berdasarkan kepada kebersihan niat dan pengharapan yang terus di kembangkan terhadap ridho-Nya, sehingga pada saat nanti terbentuklah masyarakat yang kokoh yakni suatu masyarakat yang berdiri diatas pilar-pilar rasa kecintaan, solidaritas, partisipasi, dan keadilan. Seperti yang pernah Rasulullah bangun di Madinah yang disebut sebagai masyarakat madani (civilized society/masyarakat beradab) yang telah menjadi trend pembicaraan masa kini dan menjadi obsesi bangsa-bangsa di dunia. Wallahu a’lambishowwab.

Reviewed article by:
Melvina Amir

Part 1: Tumbuh Kembangkan Benih Cinta dan kasih Sayang

“Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu”.(QS. Al Qashas(28):77

• Berbuatlah yang terbaik untuk saudara kita
• Berusaha membuat hati saudara kita gembira dalam naungan syariah Islam
• Perlihatkanlah selalu wajah ceria saat berjumpa dengannya, sekalipun sedang dirudung duka
• Tersenyumlah dengan ikhlas. “Sesungguhnya Allah membenci orang yang selalu berwajah muram di hadapan saudaranya.” (HR. Ad Dailami)
• Kita tidak akan dapat membahagiakan orang lain dengan harta yang banyak, tetapi kita bias membahagiakannya dengan wajah ceria dan akhlak yang mulia
• Pada saat berjumpa dengannya, maka kirimkanlah doa keselamatan baginya dengan mengucapkan salam kepadanya
• Berusahalah untuk mendahuluinya dalam mengucapkan salam
• Menjawab salamnya, karena ini merupakan kewajiban setiap muslim, selain itu jawaban kita akan membuat dirinya bergembira
• Jika salam kita tidak dijawab, katakanlah padanya dengan perkataan dan tekanan nada yang lembut: “menjawab salam adalah wajib. Patutlah engkau menjawab salamku agar gugur kewajibanmu.”
• Berikutnya, biasakanlah berjabatan tangan (dan dikuti dengan memberikan pelukan hangat). Hal ini akan menghilangkan rasa dengki di hati dan dari situ pula mudah-mudahan Allah berkenan mengampuni dosa diantara kita sebelum berpisah.
• Saling mendoakan antara kita dalam kebaikan saat berpisah dengan mengucapkan: (Allahumma aatinaa fidunyaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa’adza bannaar: Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan lindungilah kami dari api neraka)
• Menitipkan salam antar sesama dapat lebih mempererat hubungan kita
• Menjawab dengan segera apabila saudara kita mengirim salam
• Jika sudah beberapa lama tidak saling berjumpa, tanyakanlah bagaimana keadaannya, sehingga akan menimbulkan perasaan saling perhatian antar sesama. “ Apabila dari saudara-saudaranya (para sahabatnya) tidak kelihatan dalam waktu tiga hari, Rasulullah menanyakan keadaannya. Jika ia dalam bepergian, beliau mendoakannya; jika tidak dalam bepergian, beliau mengunjunginya; dan jika ia sedang sakit, beliau menjenguknya.” (HR. Abu Ya’la dari Anas Ra. Untuk di zaman modern sekarang ini, kita dapat memanfaat teknologi sms, email, fs, fb, ym, dll.

Semoga dari perbuatan-perbuatan diatas akan tumbuh dan berkembangnya benih-benih cinta dan kasih sayang dalam Mahligai cinta-Nya diantara kita semua. Amin. (mv)

Part 2: Berikanlah Semua yang menjadi hak saudara kita

Setiap insan itu mempunyai hak dan kewajiban yang harus dipenuhinya. Biasanya sich, kebiasaan buruk yang ada dari mereka itu adalah suka menuntut haknya tanpa mau menunaikan apa yang menjadi kewajiban baginya. Bahkan, ketika mereka merasa mempunyai hak, akan menuntutnya dengan cara mendesak dan terkadang memaksa tanpa mau memahami apakah pihak yang dituntut bisa memenuhi haknya atau tidak.
Mereka tidak akan pernah berhenti menuntut sampai terpenuhi apa yang mereka inginkan. Jika mereka tidak mendapatkan apa yang dituntut, tidak jarang ia akan membenci pihak yang dia tuntut dan menganggapnya tidak bisa memahami dirinya.
Ingatlah! Sebenarnya yang paling berhak menuntut itu adalah ALLAH terhadap hamba-Nya, karena Dia-lah yang menciptakan setiap insan. ALLAh tidak menuntut apa yang diluar batas kemampuan hamba-Nya, karena Dia Sang Pencipta yang mengetahui keadaan para hamba-Nya. Seandainya saja ALLAH tetap menuntut apa yang diluar batas kemampuan hamba-Nya, tentu mereka semua akan binasa, karena pastinya tidak akan mampu memenuhi apa yang dituntut-Nya.
Jujur saja, bukankah kita juga tidak mau dituntut oleh-Nya apa yang diluar batas kemampuan kita? So kita jangan suka menuntut hak deh pada orang lain yang dia gak mampu or diluar batas kemampuannya.
Coba deh kita berusaha untuk memahami keadaan saudara kita, sehingga tidak lagi menuntut hak kita secara berlebihan.Orang yang adil dan bijak biasanya akan selalu mendahulukan dan memenuhi apa yang menjadi kewajibannya, apabila dia merasa mempunyai hak dan memintanya dengan sikap lemah lembut. Karena, mereka tau meninggalkan kewajiban itu adalah dosa. Sebaliknya, mendapatkan hak adalah rahmat dari-Nya. Dan rahmat-Nya itu dijauhkan dari orang yang berlumur dosa dan di dekatkan kepada orang yang berbuat kebajikan.
So, kesimpulannya kita kudu melaksanakan semua yang menjadi kewajiban kita. Yakin deh, apa yang menjadi hak kita nicaya akan kita dapatkan semuanya. Berikanlah apa yang menjadi hak saudara kita. Sebaliknya dia juga akan memberikan apa yang menjadi hak kita. Dengan demikan kita akan saling mencintai dan kekuatan cinta akan mempertautkan hati.

Part 3: Hadiah Menjadikan Semakin dekat dan Saling Mencintai

“Saling memberi hadiahlah(pemberian) kalian, niscaya kalian akan saling mengasihi, dan saling maaf dan memaafkanlah, niscaya perasaan ingin menyalahkan akan lenyap dari diri kalian.” (HR. Ibnu Asakir)

• Sering memberikan hadiah akan menimbulkan kecintaan dan menghilangkan kedengkian serta kejengkelan di hati antara kita
• Jika saudara kita memberikan hadiah kepada kita, maka janganlah menolak atau tidak mau menerimanya,walaupun kita sudah memiliki yang lebih baik dari apa yang ia hadiahkan. Hal ini, demi menghargai niat baik dan menjaga hatinya. “Barangsiapa menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya (saudaranya) tanpa diminta hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah rezeki yang disalurkan Allah untuknya.” (HR. Al Hakim).
• Berusahalah untuk membalas hadiah yang diberikan dengan memberikan hadiah yang sama atau lebih baik. Serta doakanlah ia, dan cahaya kasih sayang semakin menyinari hati. (mv)

Part 4: Kemana Obat hendak di cari bila lidah meluikai hati?

Bila pedang melukai tubuh mungkin masih ada harapan sembuh. Namun jika lidah melukai hati kemanakah obat hendak dicari? Betapa sakit dan perihnya hati kita saat tergores oleh tajamnya lidah. Karena ujung lidah itu tak bertuan, bahkan lebih tajam daripada ujung tombak. Sehingga akan lebih sulit menyembuhkan luka akibat lidah daripada luka akibat tombak.

Jagalah lidah kita dan berhati-hatilah dengannya. Selagi kita belum meluncurkan anak panah dari busur lidah, maka kita akan bias menjaga dan mengendalikannya. Tetapi, apabila sudah dilepaskan, maka sekali-kali kita tidak akan bias menjaga dan mengendalikannya.

Saat anak panah tersebut menancap pada hati saudara kita, maka akan menyakitinya. Sedangkan bekas luka yang ditimbulkan takkan pernah bisa disembuhkan.

Part 5: Sayangilah ia dengan kelemah-lembutan

Sudah seharusnya kita bisa saling menyayangi dan bersifat lemah lembut antar sesama. Untuk itu, curahkanlah kasih sayang kita kepada saudara Muslim, sebaliknya mereka juga akan berbuat hal yang sama.
“Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan menyukai kelemah-lembutan dalam segala hal.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Janganlah kamu sekali-kali bersikap kasar dan berhati keras kepada saudaramu, karena akan menghadirkan kebencian dan saling menjauhi. Justru bangunlah wahana kasih sayang dan ombak cinta kasih. Niscaya kita akan dicintai Allah dan seluruh penduduk yang ada dilangit dan di bumi.

Part 6: Bagaimana mungkin Saling Menyayangi tanpa Saling Mencintai?

Akan terasa sulit bagi seseorang untuk menolong dan menyayangi saudaranya dengan baik tanpa dilandasi kecintaan. Namun tidak mungkin pula bisa mencintainya kalau tidak pernah merasa senasib sepenanggungan, atau dengan kata lain saling berbagi rasa dan beban.
Tidak akan mungkin pula kita mau berbagi rasa dan beban kepada yang belum dipahami dan mau memahami dirinya. Bahkan tak akan mungkin seseorang bias memahami orang lain sebelum dia mengenalnya (ta’aruf). Oleh karena itu kenalilah setiapMuslim yang kita kenal lahir dan batinnya. Lalu pahamilah akan kelebihan dan kekurangannya, sebaliknya mereka pun akan memahami kita, sehingga bisa saling berbagi beban dan tolong menolong, hingga benih cinta tumbuh dan berkembang dan akhirnya saling mencintai.
Sertakanlah nama orang-orang yang kita sayangi dan cintai dalam doa yang selalu kita panjatkan seusai sholat, agar terasa kedekatan mereka di hati sanubari dan terpautnya hati. Semoga kedengkian dan kebencian sirna dalam diri kita, sehingga bunga cinta pun senantiasa mekar dan harum di hati kita. Serta menyegarkan jiwa. Amin.

Part 7:Jadilah kita Seperti Lebah, bukan Pemain Layang-layang

Jadilah kita seperti lebah yang jika hinggap pada dahan bunga tak pernah merusaknya, namun justru selalu membantu bunga melakukan penyerbukan. Lebah selalu mengeluarkan madu yang jadi penyembuh berbagai macam penyakit bagi manusia dan lilin untuk penerang di kegelapan.
Sebaliknya, janganlah kamu sampai seperti pemain layang-layang yang selalu mengulurkan benangnya, sehingga jaraknya dengan laying-layang kian menjauh.

Main Source:
Tirai Mahabah.
Zikrul. Media Intelektual

Some Notes on Morphology and Syntax

MORPHOLOGY AND SYNTAX
Some Notes on Morphology and Syntax
Melvina. M.Ed
melvina_amir@yahoo.co.id

Week 1
4 level of linguistic analysis:
• Sound level
• Morphological level
• Syntactic level
• Semantic level

The morphological level of analysis is concerned with meaningful units. These units are called morphemes. It is defined as the smallest meaningful units of grammatical description, since they cannot by analyzed any further at this level. Morphology studies the internal structure of words, that is the ways in which morphemes function as constituents of word structure. For example, the word unconditionally may be said to consist of four morphemes: un – condition – al – ly. Condition is a free morpheme, since it can occur on its own. The other three morphemes are bound, since they must always co-occur with free morphemes. English words consist of one or more free morphemes (book, bookcase, bookshop, bookworm) or of combination of free and bound morphemes (kindness, unkind, kindly, unkindly).

Having established the structure of words at the morphological level, we can go on to examine how words can be put together to form larger grammatical units. Words combine to form larger units called phrases, which, in turn to combine to form sentences. This is the business of syntax to establish the set of rules that specify which combinations of words constitute grammatical strings and which do not.

In short, morpheme is the minimal unit of grammatical description in the sense that it cannot be segmented any further at the grammatical level of analysis. While Syntax is a part of linguistic, this studies rearrangement and interrelationship of word, phrases, clauses, and sentences. In other words, it is the study of how combine words become a larger unit.

Words : The smallest units or the smallest free form.
A group of phoneme/letter that has meaning, e.g. car, book, pen
Phoneme : The smallest meaningful unit, e.g. book /bUk/ 3 phoneme
Phrase : Group of words that doesn’t has S and P but has meaning.
A group of word that has meaning
Clause : Consist of S and V but can not stand alone because it is part of sentence
and has meaning, e.g. what she knows
Sentence : The largest grammatical unit consisting phrase, clause, sentence that used
to express a statement, question and comment.
Consist of S and V, can stand alone and has meaning and sometimes
consist more than one clause, e.g. I wrote a letter yesterday

There are five signals of syntactic structure:

1. word-order—the linear of time sequence in which word appear in an utterance, or the positions of words relative to each other in time.
2. prosody—musical pattern of stress, pitch and juncture in which the words an utterance are spoken, or combination or patterns of pitch, stress and juncture.
3. function word—words with little or no lexical meaning which are used in combining other words into larger structures.
Words largely divide of lexical meaning that used to indicate various functional relationship among the lexical words of an utterance (doesn’t have meaning in grammatical but in lexical), e.g. Does she go there?

There are nine types of function word:
• noun determiner; all, twice, one, third, a, an, this, that, these, those, etc.
• auxiliaries; verb, is, am, are, has, have, do, does, did, will
• qualifiers/ compare; fairly, merely, very, pretty, quite, etc.
• preposition; in, on, at, of, over, etc
• conjunction/ coordinator; and, but, nor…or, not only…but also, etc
• interrogator; who, which, what, etc
• includes; when, like, that, whatever, etc
• sentence linkers; consequently, accordingly, however, even though, as a result
• miscellaneous/ interjection

There are two kinds of meaning:
a) lexical meaning : the meaning of morphemes and words considered in isolation (dictionary meaning).
b) Grammatical/structural meaning: the meaning of the way words are combined in larger structures (sentence)
* the word “am” does not has meaning if stand alone, but has meaning if we combine with other words or we put in a sentence.
e.g. I am being interviewed

4. inflection—suffixes, always final, which adapt words to fit varying of structural positions without changing their lexical meaning or part of speech.
Morphemic changes without changing the lexical meaning, e.g. – ed, plural (s/es)
• work --- worked (change in the form of word to show a past tense)
• book --- books ( to show a plural)

5. derivational contrast—derivational prefixes and suffixes which change words from one part of speech to another. In short, addition of the prefixes or suffixes that change the world class.
e.g. manage—management—manager
lead—leader—leadership
test—pre-test

Tuesday, August 25, 2009

7 indikator kebahagiaan dunia


7 Indikator Kebahagiaan Dunia

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi'in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :

Pertama. Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.
Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu "Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita". Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap "bandel" dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi.
Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur.

Kedua. Pasangan hidup yang sholeh.
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh.

Ketiga.Auladun abrar yaitu anak yang soleh.
Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?" Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?" Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu". Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

Keempat.Lingkungan yang kondusif untuk iman kita.
Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.
Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya. Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

Kelima,Harta yang halal.
Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya.Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. "Kamu berdoa sudah bagus", kata Nabi SAW, "Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan". Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Keenam. Tafakuh fi dien atau semangat untuk memahami agama.
Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya.
Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.
Semangat memahami agama akan meng "hidup" kan hatinya, hati yang "hidup" adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

Ketujuh,Umur yang baroqah.
Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat "hidup" orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.
Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia.

Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut ? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-khusyu' mungkin membaca doa `sapu jagat' , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana baris pertama doa tersebut "Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw" (yang artinya "Ya Allah karuniakanlah aku kebahagiaan dunia "), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah.
Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.
Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu "wa fil aakhirati hasanaw" (yang artinya "dan juga kebahagiaan akhirat"), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.
Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah.
Kata Nabi SAW, "Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga". Lalu para sahabat bertanya: "Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?". Jawab Rasulullah SAW : "Amal soleh saya pun juga tidak cukup". Lalu para sahabat kembali bertanya : "Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?". Nabi SAW kembali menjawab : "Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata".Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).

Sources:
Multiple sources were used in developing this..^_^

Thursday, August 20, 2009

Cari bonus sebanyak-banyaknya!!!


Ketika mendengar kata 'bonus', biasanya nich telinga kita langsung
merespon. Nggak cuma telinga, secepat kilat (kilat dalam slow motion,
mungkin), seluruh tubuh kemudian memberikan respon. itulah mengapa
bank-bank yang hampir bangkrut dan ngak punya uang berani masang bonus
yang gila-gilaan, bahkan mobil mewah tiap hari bagi satu pemenang.

Begitu pengumuman bonus ini sampai di masyarakat, masyarakat kita yang
jago berangan-angan langsung berebutan jadi nasabah bank tersebut.
Uangpun terkumpul dari masyarakat. uang itu diambil sebagian dan
kemudian dijadikan bonus. begitu seterusnya, nasabah kita dikibulin
terus-menerus. Makanya, struktur ekonomi Indonesia rapuh dan hal ini
terbukti pas krisis 1997.

Yang diatas itu contoh bonus yang dijanjikan oleh bank-bank
bangkrut.Menipu dan memperdaya. Tapi, ada lho bonus yang bener-bener
ditujukan buat kita, tanpa ada 'udang di balik batu' maupun gajah di
pelupuk mata (Lho?!). Bonus-bonus ini bertebaran di sekitar kita, namun
kadang meliriknya sedikitpun nggak. Bonus-Bonus itu adalah ibadah-ibadah
sunnah atau nafilah yang bertebaran di sekitar kita, mulai dari pagi
hingga pagi lagi.

Di bulan Ramdhan, pahalanya setara dengan pahala ibadah wajib, lho!
Makanya, Kumpulin poin sebanyak-banyaknya! ingat...waktunya terbatas!



Ditulis ulang oleh : Melvina Amir

Source: Book Magz (Pro-U Media)

Ramadhan Al-Mubarak

Kini, bulan Ramadhan segera datang menghampiri. Baginda Rasulullah saw. secara khusus memanjatkan doa ke haribaan Allah SWT: «اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِّغْنَا رَمَضَانَ وَ حَصِّلْ مَقَاصِدَنَا» Duhai Allah, berkahilah k...ami pada bulan Rajab dan pada bulan Sya’ban ini; sampaikanlah diri kami pada bulan Ramadhan; dan tunaikanlah keinginan-keinginan kami (HR Ahmad).

Mata kadang salah melihat
Bibir mungkin salah berucap
Hati kadang salah menduga
maafkan atas lisan yang tak terjaga
serta prasangka yang meski dalam hati saja

Bocah Misterius.....(sebuah renungan kembali)

disadur dari sebuah milis,,,semoga bermanfaat dan menjadi renungan bagi kita semua,,,aminn


BOCAH MISTERIUS

"Hey kamu....ayo sini," sapa Luqman dengan halus
kepada seorang bocah yang dengan sengaja menganggu
anak kecil lain yang sedang berpuasa. "Siapa namamu?
Dari mana asal kamu?" tanya Luqman sambil memegang
lengan bocah itu. Sebenarnya Luqman gemas, tapi ia
tahan kegemasan itu.

Meski ditanya dengan sopan, bocah itu malah balik
mendelik ke arah Luqman dan tertawa menyeringai! Tawa bocah itu membuat Luqman segera melepaskan pegangannya seketika.

Luqman merasa bocah ini bukanlah anak sembarangan. Sungguh pun penampilannya kayak bocah biasa.

Kaos plus celana pendek. Agak lusuh tapi bersih.

Luqman melihat mata bocah itu. Mata itu bukanlah mata
anak manusia pada umumnya. Ditambah lagi, sebelumnya
Luqman tidak pernah melihat bocah itu dikampungnya,
kampung Karangdowo, Bae - Kudus.

Luqman sudah bertanya kesana kemari, adakah tetangga atau orang dikampungnya yang mengenali siapa bocah itu dan siapa keluarganya.
Semua orang yang ditanya Luqman menggelengkan kepala, tanda tak tahu.

************ *******
Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Karangdowo.
Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung.
Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan.

Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap
dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat
diplastik es tersebut.

Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa!

Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Bulan ketika banyak orang sedang menahan lapar dan haus.

Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya.
Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena
kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada,
matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya.

Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampung
mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah
kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan
bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan
roti isi daging tersebut.
Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian
dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan. Setiap
dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan
memberikan kilatan yang menyeramkan.

Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya.

************ ********* **

Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu.
Kata orang kampung, belakangan ini, setiap bakda
zuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah
itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan
hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es
kelapa dan roti isi daging yang sama juga!

Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi.
Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu.
Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan
ludah, tanda ingin meminum es itu juga. Luqman pun
lalu menegurnya. Cuma, ya itu tadi, bukannya takut,
bocah itu malah mendelik hebat dan melotot,
seakan-akan matanya akan keluar Luqman.

"Bismillah.. ." ucap Luqman dengan kembali

mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya.

Ia berpikir, kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia
akan korek keterangan apa maksud semua ini. Kalau
memang bocah itu "bocah beneran" pun, ia juga akan
cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya
bocah itu.

Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak
menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak
tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan
membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan
tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang
melihatnya.

" Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan
menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan
saya?" tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman,
seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang
kelakuannya. Matanya masih lekat menatap tajam pada
Luqman.

"Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa,"
jawab Luqman dengan halus,"apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu.."

Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan
uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai.

Ia menatap Luqman lebih tajam lagi.

"Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua!
Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini
ketimbang saya..?! Kalian selalu mempertontonkan
kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan
pada sebelas bulan diluar bulan puasa?

Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang
kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya
dan melupakan kami?

Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan

melupakan kami yang sedang menangis?

Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit
saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami
yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput
ajal..?!

Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran
waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus?
Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib
terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian..!?"

Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi
kesempatan pada Luqman untuk menyela. Tiba-tiba suara
bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu
tegas dan terdengar "sangat" menusuk, kini ia bersuara
lirih, mengiba.
"Ketahuilah Tuan .., kami ini berpuasa tanpa ujung,
kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan
puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami
makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang
saja.

Dan ketahuilah juga , justru Tuan dan orang-orang di
sekeliling Tuan lah yang menyakiti perasaan kami
dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu
kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?

Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam
mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi
banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya
denga istilah menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?

Tuan.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat
kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya
ada kepedulian yang seadanya pula .

Tuan.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang
menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali
termasuk di bulan ramadhan ini. Apa yang telah saya
lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap
orang-orang kecil seperti kami...!

Tuan.., sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta? Lalu
kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara
berlebih?

Tuan.., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan dan
orang-orang sekeliling Tuan tertawa sepanjang masa dan
melupakan kami yang semestinya diingat? Bahkan,
berlebihannya Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan
bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa
dan maksiat. Tahukah Tuan akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa?

Tuan.., jangan merasa aman lantaran kaki masih
menginjak bumi. Tuan..., jangan merasa perut kan tetap
kenyang lantaran masih tersimpan pangan 'tuk setahun,
jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah
menyatu dengan bumi kelak..."

************ ********* *

Wuahh..., entahlah apa yang ada di kepala dan hati
Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut
bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan. Dan hebatnya,
semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar
adanya! Hal ini menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah ini bukanlah bocah sembarangan.

Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu
pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya
terbengong-bengong. Di kejauhan, Luqman melihat bocah
itu menghilang bak ditelan bumi. Begitu sadar, Luqman
berlari mengejar ke luar rumah hingga ke tepian jalan
raya kampung Karangdowo. Ia edarkan pandangan ke seluruh sudut yang bisa dilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu.
Ditengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua
orang di ujung jalan, tapi semuanya menggeleng bingung. Bahkan, orang-orang yang menunggu penasaran
didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itu
keluar dari rumah Luqman! Bocah itu benar-benar
misterius! Dan sekarang ia malah menghilang!

Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah,
balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur.
Meski peristiwa tadi irrasional, tidak masuk akal,
tapi ia mau meyakini bagian yang masuk akal saja.
Bahwa memang betul adanya apa yang dikatakan bocah
misterius tadi. Bocah tadi memberikan pelajaran yang
berharga, betapa kita sering melupakan orang yang
seharusnya kita ingat. Yaitu mereka yang tidak
berpakaian, mereka yang kelaparan, dan mereka
yang tidak memiliki penghidupan yang layak.

Bocah tadi juga memberikan Luqman pelajaran bahwa
seharusnya mereka yang sedang berada diatas, yang
sedang mendapatkan karunia Allah, jangan sekali-kali
menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan
membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yang berlebihan. Marilah berpikir tentang dampak sosial
yang akan terjadi bila kita terus menjejali tontonan
kemewahan, sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahan lapar.

Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah
memberikannya hikmah yang luar biasa.

Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya.
Sekarang yang ada dipikirannya sekarang , entah mau
dipercaya orang atau tidak, ia akan mengabarkan
kejadian yang dialaminya bersama bocah itu sekaligus
menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua
orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya
orang. Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga
bagi siapa saja yang menghendaki bercahayanya hati.

Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Sejak
itu Luqman tidak pernah lagi melihatnya,
selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat pedas dan tudingan-tudingan yang memang betul adanya. Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada seseorang yang berani menunjuk hidungnya ketika ia salah.

************ ********
Luqman berniat, akan terus menggunakan lisannya untuk
bersuara dan tangannya untuk menulis "agar seribu
tahun" lagi kita masih mendengar tawanya anak bangsa
dalam keadaan ceria.... Ah, bocah kecil, dimana kau
berada...?

************ ********

Di setiap tetesan nikmat yang kita rasakan, ada
baiknya kita mengingat bahwa ada orang lain yang juga
berhak untuk merasakannya.

Semoga ALLAH SWT memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang Bertaqwa

Seorang Wanita Berjilbab (sebuah renungan...cerita dari seorang teman)

Seorang wanita berjilbab rapi tampak sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. Sang guru berkata, “Saya punya permainan.. caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah “Kapur!”, namun jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah “Penghapus!”. Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Sang guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, “Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah “Penghapus!”, tapi jika saya angkat penghapus, maka katakanlah “Kapur!”. Dan dijalankanlah adegan seperti tadi, tentu saja murid-murid kerepotan dan kelabakan, dan sangat sulit untuk merubahnya. Namun lambat laun, mereka bisa beradaptasi dan tidak lagi sulit. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. “Anak-anak, begitulah kita ummat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membedakannya. Namun kemudian, musuh-musuh kita memaksakan kepada kita lewat berbagai cara, untuk membalik sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sulit bagi kita menerima hal tersebut, tapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu. Dan kalian mulai mengikutinya. Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik nilai. Pacaran tidak lagi sesuatu yang tabu, selingkuh dan zinah tidak lagi jadi persoalan, pakaian mini menjadi hal yang lumrah, sex before married menjadi suatu hiburan, materialistis dan permisive kini menjadi suatu gaya hidup pilihan, tawuran menjadi trend pemuda.. dan lain lain. Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham..?” Tanya Ibu Guru kepada murid-muridnya. “Paham, Buu…” Baik permainan kedua..” begitu Bu Guru melanjutkan. “Bu Guru punya Qur’an, Ibu letakkan di tengah karpet. Nah, sekarang kalian berdiri di luar karpet. Permainannya adalah bagaimana caranya mengambil Qur’an yang ada di tengah tanpa menginjak karpet? Murid-Muridnya berpikir keras. Ada yang punya alternatif dengan tongkat, dan lain-lain. Akhirnya sang guru memberikan jalan keluar, ia gulung karpetnya, dan ia ambil Qur’annya. Ia memenuhi syarat, tidak menginjak karpet. “Anak-anak, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. . musuh-musuh Islam tidak akan menginjak-injak kalian dengan terang-terangan. . karena tentu kalian akan menolaknya mentah mentah. Premanpun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar.”Jika seseorang ingin membangun rumah yang kuat, maka dibangunnyalah pondasi yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau membongkar pondasinya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kursi dipindahkan dulu, lemari disingkirkan dulu satu-persatu, baru rumah dihancurkan. .”“Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghantam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan mencopot kalian. Mulai dari perangai kalian, cara hidup kalian, model pakaian kalian, dan lain-lain, sehingga meskipun kalian muslim, tapi kalian telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka.. dan itulah yang mereka inginkan. Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (perang pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kalian.. paham anak-anak?”Paham, Buu!” “Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak Islam, Bu? ” tanya mereka. “Sesungguhnya dahulu mereka terang-terangan menyerang, semisal Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi.” “Begitulah Islam.. kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya ambruk. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar.”Kalau saja ummat Islam di Ambon tidak diserang, mungkin umat Islam akan lengah terhadap sesuatu yang sebenarnya selalu mengincar mereka. “Paham anak-anak?” “Paham, Buu..” “Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang..”Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya.

Sunday, August 16, 2009

17-an ku Taon Lalu...


Pagi yang cerah, aku dan 2 orang temanku bergegas kluar rumah dan berlari kecil menuruni anak tangga dari lantai 3 apartemen kami di blok Hentian 2. Saat itu kami bertiga terlalu bersemangat untuk berangkat ke Kuala lumpur untuk menghadiri upacara bendera 17-an dan merayakan kemerdekaan RI di Wisma KBRI. Hari itu adalah moment special bagi kami para pelajar asing di negara orang. Hari itu juga kami akan berkumpul dan bergabung dengan teman2 pelajar dari universitas, kolej dan institusi lainnya di malaysia, tidak hanya para pelajar tapi juga ngumpul dengan saudara2 kami para TKI sampai Pejabat2 KBRI yang necis and gagah.Kehadiran kami di wisma KBRI semua memiliki tujuan yang sama yaitu Menyaksikan Merah-Putih Berkibar di bumi Melayu Malaysia...

Dengan rasa kemerdekaan dan nasionalisme yang tinggi kami menunggu bus UKM yang akan membawa kami ke tempat upacara.ternyata eh ternyata yang datang bukannya bus kampus UKM tercinta yg kueren tapi malah bus biru, bus kilang alias bus untuk mengangkut para pekerja di kilang (pabrik)...katanya sech bas UKM pada dicarter ke Singapore untuk festival budaya. Ada beberapa teman yang coment..masa kita naik ginian...emangnya kita pekerja..apa kata dunia....

Sedikit kecewa sich, tapi akhirnya kita semua tetap bersyukur ada transport yg bs bawa kita...g lucu khan ke KL jalan kaki or naik publik transport yg lain...secara wisma KBRI di kawasan khusus...k-lo acaranya di embassy boleh lah kita naik bus Rapid KL

Dengan semangat kemerdekaan yang masih membara..kami menyegerakan naik ke bus dan memcari posisi masing-masing...tapi..ada masalah lagi nich...ehmmm tuk merayakan kemerdekaan aja penuh dg perjuangan.
si pak driver gak mau nyetir dg alasan kepenuhan passengger. Pak supir takut di saman polis (ditilang) singkat cerita, setelah negosiasi jadi juga kami berangkat k KL.Dan akhirnya...bus pun melaju...

tapi yach ampyuuuuuuuunnnnnnnnnnnnn.....Jaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmm, macet bow' KL gitu lho, office hour gmn g rush tuh highway...wadaw bakal telat nich..lewat dah moment bersejarah kami...hiks...hiks....hiks...

Tancap gas dunk pak driver, k-lo perlu crush aja mobil kancil and proton yg didepan...kami semua g mau terlewat momen bersejarah dimana bendera merah putih BERKIBAR gagah diiringi dengan lantunan lagu INDONESIA RAYA...

sesampainya bus di depan wisma...
bersamaan dengan decitan rem bus tiba2 sayup2 terdengar
"Indonesia raya...merdeka..merdeka...tanah ku negeriku yang kucinta..."

seketika itu juga kami semua yang di dalam bas berdiri, awalnya Shanti (teman serumahku)yang histeris meminta kami semua untuk hormat lalu kami serempak mengangkat tangan dan menoleh kebendera yang sudah hampir diujung tiang....(ini adalah gerakan yang paling heroik sepanjang massa yang kukenang....luarrr biasaaa)

tanpa dikomandani satu orang pun...semua bernyanyi....
"HIDUPLAH INDONESIA RAYA....."